Wisata Bahari Pulau Rubiah |
ONE WARTA.ID - Ke Kota Sabang tidak akan puas bila belum ke Pulau Rubiah, yang berada dekat dengan Pantai Iboih. Cukup hanya membanyar biaya Rp100.000,- untuk penyewaan boat kayu atau Rp200.000,- untuk penyewaan boat fiber, anda akan tiba di Pulau Rubiah.
Berikut rangkuman yang berhasil dikumpulkan tentang destinasi wisata di Pulau Rubiah, seperti yang dituturkan Ayi, seorang pemandu di Pulau Rubiah kepada penulis, yaitu :
[CUT]
1. SNORKELING
Snorkeling Di Pulau Rubiah |
Bagi anda yang sekedar melihat ikan dari permukaan air laut permainan snorkeling bisa menemani anda. Hanya bermodal menyewa perlengkapan Snorkeling, sepaket harganya Rp50.000,- berupa rompi pelampung, kacamata nyelam, dan sepatu ikan, anda bisa merasakan, bermain dan berfoto dengan ikan-ikan tersebut.
Selain itu menyewakan alat Snorkeling di Pulau Rubiah, di sana juga menyediakan pemandu Snorkeling bila anda ingin menyewakan. Hanya cukup bayar Rp200.000,-.
Jangan kuatir, bila anda tidak membawa kamera go pro atau tidak memilikinya, di Pulau Rubiah juga menyediakan alat kamera Go Pro dengan harga sewanya Rp150.000,-.
[CUT]
2. DIVING
Ayi, Sang Pemandu Dari Pulau Rubiah |
Hobi meyelam di tengah lautan, jangan kuatir, di Pulau Rubiah juga menyediahkan alat menyelam lengkap dengan tabung dan pemandu perorang. Hanya cukup membayar Rp500.000,- perpaketnya untuk satu orang. Sudah termasuk seorang pemandu yang akan menemani kita saat menyelam nantinya.
[CUT]
3. Melihat Ikan Lumba-Lumba
Sekelompok Ikan Lumba-Lumba |
Tidak hanya Snorkeling dan Diving, di Pulau Rubiah juga menyediakan paket yang super lengkap yaitu paket melihat ikan lumba-lumba. Hanya saja untuk melihat ikan lumba-lumba, kita harus berangkat pagi-pagi kali, agar bisa melihat segerombolan ikan lumba-lumba.
Nah, untuk mengambil paket tersebut, anda cukup membayar uang Rp500.000,- perorang. Dalam satu paket tersebut, sudah termasuk makan, keliling Pulau Rubiah, paket snorkeling dan lainnya. "Pokoknya di jamin anda akan ketagihan," ungkap Ayi sang pemandu Pulau Rubiah.
[CUT]
4. Situs Sejarah Karantina Haji
Bekas Bangunan Karantina Haji |
Sebelum asrama haji pindah ke Kota Banda Aceh, dahulunya karantina Haji di Aceh ditempatkan di Pulau Rubiah. Sehingga hingga saat ini bangunan karantina haji itu masih ada. Tetapi untuk menuju ke situs sejarah Karantina Haji tersebut harus memiliki fisik yang kuat. Karena menuju ke sana, anda akan berjalan sekitar 12 menit ke bukit. Terpenting, saat ke sana harus super hati-hati, banyak biawak dengan ukuran besar berkeliaran di Pulau Rubiah.
Untuk penunjuk jalan, kata Ayi, tidak dipungut biaya, hanya cukup makan di warungnya saja. "Pasti saya akan temani ke atas," ujarnya.
[CUT]
5. Ziarah Ke Makam Ulama Aceh Perempuan, Sarah Rubiah
MaÄ·am Ummi Sarah Rubiah Bersama Suaminya |
Dalam pulau tersebut juga ada dua makam, Sarah Rubiah bersama suaminya. Keduanya merupakan ulama yang berasal dari Kabupaten Singkil yang sudah lama tinggal di Pulau Rubiah tersebut. Yang akhirnya, pulau tersebut disebut nama Pulau Rubiah. Diambil dari nama Sarah Rubiah.
Kini, yang ada hanya keturunannya saja sebagai penjaga kedua makam tersebut, yang tidak lain adalah keturunannya.
Liputan : OW1
Kini, yang ada hanya keturunannya saja sebagai penjaga kedua makam tersebut, yang tidak lain adalah keturunannya.
Liputan : OW1
Post a Comment