Berdampak Buruk! Ini Alasan Wanita Harus Berhenti Ngerumpi

Ilustrasi wanita lagi ngerumpi. Foto: pexels.com/Rheza Aulia


ONEWARTA.ID - Bagi banyak wanita, berkumpul dengan teman-teman untuk mengobrol atau "ngerumpi" adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan. Tanpa disadari, kebiasaan ini sering kali berkembang menjadi perbincangan yang tidak bermanfaat, bahkan berbahaya bagi kehidupan rumah tangga. Tahukah Anda bahwa ngerumpi bisa mengurangi rasa syukur terhadap suami dan kehidupan kita sendiri? Mari kita simak nasihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memberikan petunjuk tentang pentingnya menjaga lisan dan menghindari pembicaraan yang sia-sia.

Apa Itu Ngerumpi?

Ngerumpi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti mengobrol sambil bergunjing, sering kali dalam kelompok kecil. Kegiatan ini bisa terlihat sepele, bahkan menjadi kebiasaan yang dianggap wajar. Namun, tanpa disadari, ngerumpi bisa mengarah pada obrolan yang tidak bermanfaat dan lebih parah lagi, menjadi ghibah atau bergunjing tentang orang lain, terutama pasangan hidup kita.

Ngerumpi Bisa Menurunkan Rasa Syukur

Dalam kehidupan rumah tangga, wanita sering kali terlibat dalam percakapan dengan teman-teman yang membahas masalah keluarga, suami, atau kehidupan rumah tangga orang lain. Misalnya, jika dalam percakapan teman-teman membicarakan betapa perhatian atau kaya pasangan mereka, kita mungkin tanpa sadar mulai membandingkan dan merasa kurang puas dengan apa yang kita miliki.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita agar tidak lupa bersyukur kepada suami. Beliau bersabda, "Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup)" (HR. An-Nasa’i). Hadis ini mengingatkan kita bahwa ketidakpuasan yang timbul akibat perbincangan yang tidak sehat bisa mengarah pada hilangnya rasa syukur terhadap pasangan kita.

Ghibah, Dampak Buruk dari Ngerumpi

Selain menurunkan rasa syukur, ngerumpi sering kali berakhir dengan ghibah, yaitu membicarakan aib orang lain di belakang mereka. Dalam konteks rumah tangga, berbicara negatif tentang suami atau keluarga dalam obrolan santai bisa menyebabkan ketegangan dan bahkan merusak hubungan.

Abdullah Ibnu Mas'ud radhiallahu ‘anhu juga memberikan nasihat berharga tentang hal ini. Beliau menyarankan agar wanita dijauhkan dari pergaulan yang bisa membawa mereka ke dalam perbincangan yang merusak. “Yang terbaik dilakukan seorang laki-laki (suami) adalah menjauhkan wanita dari interaksi (ngerumpi) sesamanya karena mereka akan merusak (rasa bersyukur) kepada suami,” ujarnya (Al-Furu’ Ibnu Muflih, 5/108).

Wanita Cerdas Menjaga Lisan Daripada Ngerumpi

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga lisan. Beliau bersabda, “Perkataan yang baik itu shadaqah” (HR. Al-Bukhari). Setiap kata yang kita ucapkan memiliki dampak, baik atau buruk. Oleh karena itu, sebagai wanita yang bijaksana, kita harus selektif dalam berbicara, terutama dalam pergaulan dengan teman-teman. Tidak hanya menjaga hubungan dengan suami, tetapi juga menjaga hubungan dengan orang lain, agar tidak terjerumus pada pembicaraan yang sia-sia.

Seorang wanita cerdas adalah yang mampu menjaga lisannya dari perbincangan yang tidak bermanfaat, seperti ngerumpi atau membicarakan hal-hal yang tidak berguna.

Salah satu cara terbaik untuk menghindari kebiasaan ngerumpi adalah dengan adanya peran suami yang bijaksana. Suami yang sholeh akan selalu mengingatkan istrinya untuk menjaga lisan dan menghindari pergaulan yang bisa merusak kehidupan rumah tangga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan agar suami menjadi pelindung dan pembimbing bagi istri dalam hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan.

Jika suami melihat istri terlalu sering terlibat dalam percakapan yang tidak bermanfaat, maka sudah menjadi kewajibannya untuk mengingatkan dengan cara yang lembut namun tegas. Hal ini demi menjaga keharmonisan rumah tangga dan menjaga agar pasangan tetap fokus pada kebaikan.***

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post